PADANG PANJANG, dutametro.com – Peringatan Hari Jadi Tahun ini kita laksanakan secara sangat sederhana dan bagian dari muhasabah diri, tanpa acara seremoni maupun hiburan lainnya. Kemudian ruang sidang juga ditata apa adanya seperti rapat paripurna biasa.
Dengan membacakan Bismillahirrahmanirrahim, Rapat Paripurna DPRD Kota Padang Panjang dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Padang Panjang ke 235, secara resmi dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, ujar Ketua DPRD, Imbral, SE, yang di iringi ketukan palu sebanyak tiga kali, ( Senin, 1/122025 ).

Selanjutnya Imbral, mengatakan, izinkan saya atas nama pribadi dan lembaga DPRD menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah banjir bandang yang terjadi di kawasan Jembatan Kembar, beberapa titik di Kota Padang Panjang dan di kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, yang telah menyebabkan korban jiwa, luka-luka dan korban harta benda dan materil lainnya.

Peristiwa ini meninggalkan kesedihan yang mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kota Padang Panjang khususnya dan Sumatera Barat umumnya. Semoga para korban yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dan bagi para korban yang mengalami luka-luka, kami mendoakan agar segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sediakala.

Walaupun Kota Padang Panjang tengah dihadapkan pada ujian berat, namun peringatan Hari Jadi Kota ke 235 ini tetap menjadi momentum bagi kita untuk bangkit bersama. Sejarah telah membuktikan bahwa kota ini tumbuh dan bertahan tidak hanya karena pembangunan fisik, tetapi karena ketangguhan masyarakatnya, keikhlasan para tokohnya, serta nilai-nilai keagamaan dan keberbudayaan yang mengakar kuat.

Imbral juga menyampaikan, bahwa Rapat Paripurna DPRD Kota Padang Panjang dalam rangka Peringatan Hari Jadi Kota Padang Panjang ke 235, tanggal 1 Desember 2025 yang kita laksanakan pada hari ini berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Penetapan Hari Jadi Kota Padang Panjang, yang mana pada pasal 2 dinyatakan “Dengan Peraturan Daerah ini ditetapkan Hari Jadi Kota Padang Panjang pada tanggal 1 Desember 1790” dan pada pasal 3 ayat (1) “ Tanggal 1 Desember setiap tahun, Pemerintah Daerah beserta masyarakat Kota Padang Panjang melaksanakan Hari Ulang Tahun Kota untuk memperingati hari Jadinya”, ujarnya.
Selanjutnya, Imbral, mengatakan, hari ini kita hadir dalam suasana penuh rasa syukur dan muhasabah diri, untuk memperingati Hari Jadi Kota Padang Panjang ke 235. Sebuah usia yang sangat panjang bagi sebuah kota yang walaupun kecil secara geografis, namun memiliki jejak sejarah, budaya, dan peradaban yang besar.
Masa 235 tahun bukanlah perjalanan yang singkat buat sebuah kota. Kota ini tumbuh dari sebuah kawasan kecil di lereng Gunung Marapi dan Gunung Singgalang, kemudian berkembang menjadi pusat pendidikan, pusat pembelajaran agama, pusat seni dan budaya, serta tempat lahirnya banyak tokoh besar bangsa. Pada peringatan Hari Jadi Kota Padang Panjang ke 235 tahun ini pemerintah daerah mengangkat tagline atau tema Hari Jadi Kota yaitu “Membangun dengan Hati, Inovasi dan Berkolaborasi.”
Tema ini mengandung makna mendalam bahwa pembangunan tidak hanya diukur dari besarnya infrastruktur, tetapi juga dari ketulusan niat dari hati dan keberpihakan kepada masyarakat. Membangun dengan hati berarti hadir untuk melayani, bukan dilayani. Sementara inovasi dan kolaborasi adalah modal utama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
Selanjutnya, Imbral, menambahkan, bahwa Peringatan Hari Jadi Kota Padang Panjang ke 235, pada tanggal 1 Desember 2025 hari ini juga sangat istimewa. Meskipun dalam suasana berduka atas musibah bencana alam yang melanda bumi Serambi Mekah, sebelumnya pada peringatan Hari Pahlawan Tanggal 10 November 2025 yang lalu, Kota Padang Panjang menerima kado terindah dari Negara. Presiden Republik Indonesia di Istana Negara secara resmi telah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Bunda Rahmah El Yunusiah, tokoh besar yang lahir dan berjuang dari Padang Panjang.

Beliau bukan hanya sebagai pendiri Diniyyah Puteri, sekolah khusus perempuan pertama pada masa pendudukan Belanda, namun juga reformator pendidikan, seorang pembaharu dalam dunia pendidikan Islam, serta sosok perempuan Minangkabau yang jauh mendahului zamannya. Penganugerahan ini merupakan bentuk pengakuan negara terhadap perjuangan dan warisan pemikiran beliau. Bagi kita, warga Kota Padang Panjang, ini adalah kebanggaan yang mendalam, sebuah pencapaian historis yang mengangkat kembali nama kota ini sebagai pusat lahirnya para tokoh nasional. Rahmah El Yunusiah telah menunjukkan kepada kita bahwa Kota Padang Panjang, meski kecil, mampu memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara. Semangat beliau semangat keberanian, keteguhan, pendidikan, dan perubahan harus kita jadikan inspirasi dalam membangun kota di masa depan.
Untuk itu atas nama DPRD dan seluruh masyarakat Kota Padang Panjang, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih mendalam kepada semua pihak yang telah membantu proses pengusulan gelar pahlawan nasional tersebut, serta kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Bunda Rahmah El Yunusiyyah.
Selain Rahmah El Yunusiyyah, Kota Padang Panjang juga memiliki tokoh lain yang pengabdiannya telah tercatat dengan tinta emas dalam sejarah bangsa, seperti Chatib Sulaiman, tokoh pergerakan nasional dan pejuang kemerdekaan dari Padang Panjang, yang gugur sebagai syuhada bangsa dalam mempertahankan tanah air, kemudian ada Syekh Adam Balai-Balai, ulama besar, pendidik, dan pejuang yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan Islam dan pendidikan di Sumatera Barat. Kita semua berharap dan mendorong agar Khatib Sulaiman dan Syekh Adam BB menyusul mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada masa yang akan datang, papar Imbral.
Imbral, menyampaikan, bahwa Hari Jadi Kota Padang Panjang ke 235 ini juga menjadi pengingat bahwa membangun Padang Panjang tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja. Diperlukan kolaborasi antara DPRD, pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan. Dengan semangat “Membangun Dengan Hati, Inovasi, dan Kolaborasi”, kita bertekad mempercepat pembangunan, meningkatkan layanan kepada masyarakat, memulihkan kota pasca bencana alam, dan menghadirkan pemerintahan yang amanah serta responsif.
Mari jadikan peringatan Hari Jadi Kota ini sebagai momentum memperkuat kebersamaan, mengevaluasi diri, muhasabah diri, sekaligus mempertegas identitas Kota Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekkah, dan meneguhkan komitmen untuk terus berprestasi di tingkat provinsi maupun nasional.
Dengan keterbatasan ruang fiskal dan menurunnya dana transfer pusat ke daerah, DPRD Kota Padang Panjang sebagai mitra pemerintah daerah, berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan publik, memperkuat pengawasan, dan memastikan pembangunan kota berjalan selaras dengan kebutuhan masyarakat. Namun kami menyadari bahwa keberhasilan pembangunan tidak mungkin tercapai tanpa sinergi.
Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh unsur Pemerintah daerah, Forkopimda, Akademisi, Dunia usaha, perantau, komunitas dan organisasi sosial dan seluruh masyarakat agar dapat memperkuat kolaborasi dan bahu-membahu mewujudkan Padang Panjang yang maju, sejahtera, bermarwah, berdaya saing, dan membahagiakan warganya.
Pada momentum peringatan ke 235 Hari Jadi Kota ini, Imbral menyapaikan ajakan untuk memperbanyak zikir dan doa serta mohon perlindungan dari Allah SWT, semoga kita semua terhindar dari segala macam bencana dan musibah, dan menguatkan identitas kota Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekkah yang religius, berbudaya, dan berilmu, serta menegaskan komitmen pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan, berpihak dan bermanfaat bagi masyarakat, serta memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan professional, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat untuk turut memiliki dan memilihara kota yang kita cintai ini, harapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Sumbar, Syaiful Bahri, mewakili Gubernur Mahyeldi menyampaikan, apresiasi atas pencapaian pembangunan Kota Padang Panjang yang dinilai tetap stabil meski menghadapi tantangan berat.
“Data 2025 memperlihatkan bahwa kota ini berkembang dengan konsisten dan memiliki fondasi sosial yang kokoh. Kami juga mengucapkan duka mendalam atas bencana yang menimpa Padang Panjang dan menelan banyak korban,” ucapnya.
Sedangkan, Wali Kota, Hendri Arnis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses evakuasi korban galodo dan tanah longsor di kawasan Jembatan Kembar, Silaing.
“Kolaborasi dari semua pihak, Pemerintah Kota, instansi vertikal, niniak mamak, bundo kanduang, dan masyarakat, sangat besar artinya dalam proses evakuasi dan penanganan para pengungsi. Terima kasih atas segala bantuan dan solidaritas yang diberikan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, Pemko akan mengupayakan relokasi maupun renovasi bagi warga yang kehilangan rumah atau berada di zona merah rawan bencana.
“Kami memohon izin kepada semua pihak untuk menempatkan warga yang rumahnya hanyut di Rusunawa. Saat ini ada delapan unit yang kosong,” sebutnya.
Ditambahkannya, hingga 11 Desember, status tanggap darurat masih berlaku. Bagi warga yang terdampak, diharapkan segera melapor ke lurah dengan membawa dokumentasi kerusakan.
“Rumah yang berada di zona merah akan kami usulkan untuk direlokasi. Jika tersedia lahannya, pemerintah akan mengupayakan untuk membangunnya. Semoga langkah ini dapat terealisasi,” tutup Wako Hendri.
….. ( Pulkani Zainur )….


