Jakarta, Dutametro.com – Sebuah studi menemukan adanya peningkatan anak remaja usia 20-an hingga 30-an menderita penyakit Kanker Kolorektal atau kanker usus. Padahal penyakit ini umumnya menyerang orang dewasa yang lebih tua.
Seperti yang dialami wanita bernama Nikki Lawson. Beberapa tahun lalu, wanita itu mengalami rasa yang tidak nyaman pada perutnya, seperti sering buang air kecil hingga buang air besar berdarah.
Pada awalnya, wanita 35 tahun itu mengira hanya sakit maag biasa. Namun, saat melihat aktor Chadwick Boseman meninggal dunia karena kanker kolorektal dan menunjukkan gejala yang sama dengan yang dialami dirinya, ia masih belum berpikir soal penyakitnya.
Kemudian dikatakan Lawson, “Tetapi pada saat itu, saya tidak berpikir ‘ini adalah sesuatu yang saya alami’,” katanya yang dikutip dari CNN.
Hingga sejak saat itu, Lawson mengubah pola makannya yang ia percaya bisa mengatasi masalah kesehatannya itu. Dia berhenti makan daging merah tertentu dan mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Sehingga akibatnya Lawson mulai kehilangan berat badannya, yang menurutnya adalah hasil dari diet yang dilakukannya itu. Kemudian dia pun melakukan pemeriksaan fisik di rumah sakit. Alhasil, wanita 35 tahun itu disebut memiliki kadar zat besi yang rendah.
Menurut Lawson, “Ketika saya pergi dan melihat gastro saya, dia berkata, ‘maaf, saya punya kabar buruk. Kami melihat sesuatu. Kami mengirimkannya untuk mendapatkan pengujian. Sepertinya itu kanker.’ Seluruh dunia saya seperti kosong,” ujarnya.
“Saya berusia 35 tahun, sehat, menjalani hari saya, membesarkan putri saya, dan mendapatkan diagnosis seperti ini, saya sangat terkejut,” lanjutnya.
Kemudian Lawson di diagnosis menderita kanker rektum stadium III. Selanjutnya selama perawatannya, ia telah menjalani beberapa operasi dan menerima terapi radiasi serta kemoterapi untuk mengobati kankernya. Saat ini, ia sedang diawasi secara ketat oleh dokternya.
Selanjutnya wanita yang tinggal di Palm Bay, Florida, Amerika Serikat, itu menceritakan kondisinya yang lemah saat sesi kemoterapi dan harus mengkonsumsi obat-obatan. Namun, ia mengingat putrinya yang saat itu berusia 4 tahun.
Maka dia juga berpesan untuk para anak muda yang melihat adanya gejala atau hal yang tidak beres pada tubuhnya untuk segera mengecek ke fasilitas kesehatan. Termasuk berat badan yang turun secara tidak normal.
Peningkatan Kasus Kanker Usus Besar di Kalangan Anak Muda
Menurut sebuah laporan yang dirilis bulan ini oleh American Cancer Society menunjukkan bahwa proporsi kasus kanker kolorektal di antara orang dewasa di bawah 55 tahun meningkat dari 11 persen pada tahun 1995 menjadi 20 persen pada tahun 2019. Namun faktor pendorong kenaikan tersebut tetap menjadi misteri.
Sedangkan menurut ahli bedah Lawson sekaligus kepala bedah kolorektal di Hackensack University Medical Center di New Jersey, Dr Steven Lee-Kong, mungkin ada lebih dari satu penyebab meningkatnya kasus kanker usus besar ini.
Kemudian Lee-Kong mengatakan, dia telah memperhatikan peningkatan pasien kanker kolorektal di usia 40-an dan 30-an dalam praktiknya sendiri. Pasien termudanya berusia 21 tahun ketika dia di diagnosis menderita kanker dubur.
Menurutnya, “Ada fenomena penurunan tingkat kanker kolorektal secara keseluruhan pada populasi secara umum, kami pikir karena peningkatan skrining terutama untuk orang dewasa yang lebih tua,” kata Dr Lee-Kong.
“Tapi itu tidak benar-benar memperhitungkan peningkatan keseluruhan jumlah pasien yang lebih muda dari, katakanlah, 50 dan 45 tahun yang mengidap kanker.”
Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kolorektal, yakni:
- Memiliki riwayat penyakit dalam keluarga
- Memiliki mutasi genetik tertentu
- Minum terlalu banyak alkohol
- Merokok
- Mengalami obesitas
Namun para ilmuwan tetap terbagi dalam hal seberapa besar peran faktor risiko yang diketahui tersebut, terutama obesitas, dalam peningkatan kanker kolorektal di antara orang dewasa yang lebih muda dari 55 tahun.
Adapun tanda atau gejala kanker usus besar yang bisa diperhatikan, yakni:
- Perubahan kebiasaan buang air besar
- Pendarahan dubur atau darah dalam tinja
- Kram atau sakit perut
- Kelemahan dan kelelahan
- Penurunan berat badan.(H.A)
