Minggu, September 8, 2024

Sejarah Lahirnya Kopassus Pasukan Kebanggaan Indonesia, Disegani Dunia

More articles

Jakarta, Dutametro.com –16 April adalah tanggal yang paling bersejarah bagi Komando Pasukan Khusus (Kopassus), dimana pada tanggal itu hari lahirnya Komando Pasukan Khusus ini. Pasukan elite ini juga dijulukan korps baret merah atau hantu rimba, merupakan kebanggaan Indonesia serta disegani di dunia. Sejarah berdirinya korps baret merah ini menarik untuk kita ketahui.

Tepat ada hari ini adalah hari jadinya yang ke-71. Kopassus merupakan bagian komando utama milik TNI Angkatan Darat (AD). Motonya adalah “lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga”.

Sementara itu cikal bakal Kopassus bermula pada 16 April 1952 saat Panglima Tentara Territorium III/Siliwangi Kolonel AE Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Adapun pembentukan Kesko ini didasari pengalamannya bertempur menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1950.

Ketika itu Kawilarang membentuk operasi tempur yang dikomandani Letkol Slamet Riyadi. Sementara operasi ini, menurut laman resmi Kopassus, memang sukses memadamkan RMS. Tetapi, harus dibayar mahal karena korban dari TNI tak sedikit.

Namun setelah dikaji, pasukan musuh dengan kekuatan relatif kecil ternyata mampu menggagalkan serangan TNI yang lebih besar. Apa penyebabnya? Maka berdasarkan analisis, kekuatan musuh bukan terletak pada perlengkapan yang memadai, tetapi pada pengalaman, kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.

Sehingga “Peristiwa ini mengilhami Kolonel Slamet Riyadi untuk membentuk satuan pemukul yang dapat digerakkan cepat dan tepat guna menghadapi pertempuran di medan berat sekali pun,” tulis Kopassus.

Kemudian ketika Slamet Riyadi gugur dalam pertempuran di Ambon, gagasan itu diteruskan AE Kawilarang. Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Terirorium III No 55/Instr/PDS/52 tertanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III.

Sebagai komandan pertama Kesko TT yakni Mayor Mochamad Idjon Djanbi, mantan prajurit komando Inggris Nomor 10 (Inter Allied) Commando dan Regiment Speciale Troepen KNIL. Kemudian seiring waktu, satuan ini mengalami berbagai perubahan.

Selanjutnya pada 9 Februari 1953, Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah KSAD. Kemudian pada 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari Komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD).

Kemudian pada 25 Juli 1955 organisasi KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Selanjutnya pada 1959 unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, Jakarta Timur. Hingga pada 12 Desember 1966 RPKAD berubah pula menjadi Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD).

Tetapi nama Puspassus AD cuma bertahan 5 tahun. Pada 17 Februari 1971, Puspassus AD berubah menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Kemudian seiring reorganisasi di tubuh ABRI, sejak 26 Desember 1986 Kopassandha berubah menjadi Kopassus hingga kini.

Akhirnya setelah beberapa kali mengalami perubahan dalam organisasinya, struktur organisasi Kopassus saat ini terdiri dari:

– Makopassus, berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Pataka “Tribuana Chandraca Satya Dharma”.

– Grup-1 / Parako, Berkedudukan di Serang dengan sesanti Dhuaja “Eka Wastu Baladika”.

– Grup-2 / Sandha, Berkedudukan di Solo dengan sesanti Dhuaja “Dwi Dharma Bhirawayudha”.

– Grup-3 / Sandha, Berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “Tri Kottaman Wira Naraca Byuha”.

– Pudiklatpassus, Berkedudukan di Batujajar dengan sesanti Sempana “Tri Yudha Cakti”.

– Sat-81 / Gultor, Berkedudukan di Cijantung dengan sesanti Dhuaja “Siap Setia Berani”.(H.A)

- Advertisement -spot_img

Latest