Minggu, September 8, 2024

Kisah Seorang Perawat Tewas Setelah Nekat Sedot Lemak Sendiri

More articles

Jakarta, Dutametro.com – Lantaran nekat sedot lemak pada dirinya sendiri di sebuah klinik di Meksiko, seorang perawat berusia 30 tahun akhirnya tewas. Perawat bernama Carina itu ditemukan tewas di klinik setelah diduga mencoba sedot lemak di perutnya, sebuah proses menghilangkan kelebihan lemak dari bagian tengah tubuh.

Adapun ini merupakan kasus terbaru dari sejumlah laporan orang meninggal akibat operasi plastik yang salah.

Sementara dikutip dari New York Post, Carina dilaporkan memberikan anestesi sebelum prosedur dan dirinya diketahui tidak memiliki keahlian dalam pemberian obat. Kemudian Dia ditemukan tidak sadarkan diri dan meninggal karena henti jantung, kondisi saat tiba-tiba kehilangan fungsi pernapasan dan jantung.

Kemudian seorang rekan kerjanya pun langsung menghubungi petugas medis untuk memberikan pertolongan pertama kepada Carina. Namun sayang dia meninggal ketika petugas medis tersebut sampai di klinik, Clinica Amper, yang terletak di selatan-tengah Meksiko.

Menurut pengakuan pemilik klinik, Dr Rolando Samper Mendoza, mengatakan “Salah satu perawat saya bernama Carina memutuskan sendiri untuk melakukan sedot lemak perut dengan anestesi lokal,” ujarnya mengungkapkan penyesalan atas kejadian tersebut.

Dikatakan Dr. Rolando, “Ia melakukan sedot lemak tanpa sepengetahuan dan izin dari saya. Hasil dari tindakan yang tidak dapat dipahami ini adalah dia meninggal akibat penyerapan obat bius yang dia berikan sendiri secara besar-besaran,” katanya lagi.

Kemudian sebagaimana diketahui, lebih dari 200 ribu prosedur sedot lemak dilakukan pada tahun 2020 dan 97.988 orang menjalani operasi pengencangan perut pada tahun yang sama, menurut statistik terbaru dari American Society of Plastic Surgeons.

Biasanya risiko masalah medis dari sedot lemak tergolong rendah dengan tingkat komplikasi hanya 5 persen, menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di National Library of Medicine.

Sedangkan kematian yang disebabkan oleh prosedur penghilangan lemak tersebut adalah 1 dari 5.000 operasi. Gumpalan darah di paru-paru adalah komplikasi utama yang paling umum dari sedot lemak yang menyebabkan 23 persen kematian, menurut penelitian yang sama.(H.A)

- Advertisement -spot_img

Latest